PEMAHAMAN LANSIA TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TINGGAL: STUDI LANSIA DI KECAMATAN PUJUD

Abstract

Peningkatan populasi lansia di Indonesia mencapai 11,75% pada tahun 2023 menimbulkan tantangan baru dalam kesehatan lingkungan rumah tinggal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat pemahaman lansia terhadap kesehatan lingkungan rumah tinggal, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta hubungannya dengan kondisi kesehatan di Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian ini menggunakan teknik cross-sectional dengan 387 responden lansia (≥60 tahun) menggunakan teknik probability proportionate to size sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur adaptasi HLS-EU-Q47 dan observasi kondisi rumah. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar lansia memiliki pemahaman kesehatan lingkungan rumah yang kurang (42,4%) dan cukup (37,5%), hanya 20,2% yang memiliki pemahaman baik (mean: 62,3±18,7). Faktor prediktor terkuat adalah pendidikan ≥SMP (AOR=3,48), pendapatan ≥UMR (AOR=2,97), usia 60-69 tahun (AOR=2,10), dan status bekerja (AOR=1,84). Kondisi fisik rumah menunjukkan 62,5% tidak memiliki tempat sampah memadai dan 56,8% SPAL tidak memenuhi syarat. Terdapat hubungan signifikan antara pemahaman kesehatan lingkungan dengan status kesehatan subjektif dan penyakit penyerta (p<0,001). Kesimpulan: Pemahaman lansia terhadap kesehatan lingkungan rumah tinggal masih rendah, dipengaruhi terutama oleh tingkat pendidikan, pendapatan, usia, dan status pekerjaan. Pemahaman yang baik berkorelasi positif dengan status kesehatan yang lebih baik, menunjukkan pentingnya intervensi edukasi kesehatan lingkungan yang disesuaikan dengan karakteristik sosio-demografis lansia.