Hubungan Biaya Kesehatan dengan Status Ekonomi Keluarga
Studi Cross Sectional pada Masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir
Keywords:
Biaya Kesehatan, Status Ekonomi, Cross Sectional, Catastrophic Health ExpenditureAbstract
Latar Belakang: Biaya kesehatan yang tinggi seringkali menjadi barrier utama bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Status ekonomi keluarga memiliki korelasi kuat dengan perilaku pencarian pelayanan kesehatan, dimana keluarga dengan status ekonomi rendah cenderung menunda atau menghindari pencarian pelayanan kesehatan karena keterbatasan finansial. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara biaya kesehatan dengan status ekonomi keluarga di Kabupaten Rokan Hilir. Metode: Penelitian cross sectional dengan 290 kepala keluarga yang dipilih melalui multistage cluster random sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Status ekonomi diukur dengan Indeks Status Ekonomi termodifikasi, sedangkan biaya kesehatan diukur dari total pengeluaran kesehatan 12 bulan terakhir. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dan regresi linear berganda. Hasil: Rata-rata biaya kesehatan keluarga adalah Rp 6.542.020 per tahun. Mayoritas responden memiliki status ekonomi sedang (46,2%). Terdapat hubungan positif signifikan antara status ekonomi dengan biaya kesehatan (rs = 0,486; p < 0,001). Keluarga dengan status ekonomi tinggi mengeluarkan biaya kesehatan rata-rata Rp 9.876.340, sedangkan status ekonomi rendah Rp 4.234.560. Model regresi menjelaskan 54,2% varians biaya kesehatan. Sebanyak 23,1% keluarga mengalami catastrophic health expenditure. Kesimpulan: Status ekonomi keluarga berhubungan positif dengan biaya kesehatan. Diperlukan kebijakan untuk mengurangi disparitas akses pelayanan kesehatan berdasarkan status ekonomi.